SKRIPSI
Nilai tradisi berhuma pada suku Banjar Alai di Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir
Tradisi berhuma masih ada yang difungsikan oleh masyarakat Suku Banjar Alai dengan memakai mantra. Mantra tersebut dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat menimbulkan keberuntungan, kesengsaraan, dan sebagainya. Tradisi berhuma memakai mantra sudah lama ditekuni oleh masyarakat Suku Banjar Alai di Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir, namun sekarang ini tradisi berhuma sudah terlupakan karena perkembangan zaman dan hadirnya teknologi modern yang membuat berhuma menjadi pertanian tanaman padi. Sehingga menjadi menarik dalam penelitian ini agar tidak luntur tradisi berhuma yang merupakan bagian dari kebudayaan dan tradisi daerah. Berhuma adalah bercocok tanam padi yang dilaksanakan satu kali dalam setahun dengan cara berpindah-pindah tempat. Objek material penelitian ini adalah berhuma pada Suku Banjar Alai di Desa Pulau Palas Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir, dan objek formalnya adalah nilai tradisi. Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tradisi berhuma dan teks mantra serta tata cara berhuma. Nilai tradisi berhuma yang terkandung adalah nilai religi, nilai ekonomi, nilai sosial, nilas estetis, dan nilai etika. Hubungan tradisi berhuma dengan mantra adalah kebiasaan yang dilakukan dari proses awal hingga akhir berhuma dengan tahapan-tahapannya dan mantranya dibacakan hanya sebagai pelengkap keyakinan karena semua itu atas kehendak Allah. Penelitian lapangan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dan metodisnya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tradisi berhuma perlu dipelihara agar tidak hilang ditelan masa, walaupun sangat minim keberadaan masyarakat yang memakainya. Berkemungkinan tradisi berhuma dapat terangkat sebagai bagian dari kebudayaan daerah
216/fib/2015/SAD | 216 SAD r | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain