SKRIPSI
Sistem Nilai Tradisi Pengobatan Tekelow Masyarakat Melayu Sungai Kayu Ara Kabupaten Siak Sri Indrapura
Pengobatan tekelow pada masyarakat desa Sungai Kayu Ara merupakan pengobatan yang tidak asing lagi dilakukan,apabila seseorang merasakan sakit kepalo yang disertai dengan menguap berkepanjangan.Apabila hal ini di biarkan atau melakukan pengobatan secara medis (postu terdekat) belum ada kesembuhannya,itu di tandai dengan menguap yang sering di alami.ini menandakan bahwa orang tersebut mengalami keteguran atau tersampuk oleh makhluk halus dengan tanpa kita sadari.Dengan adanya campur tangan makhluk halus tersebut tidak bisa dilakukan dengan pengobatan modern.Pengalaman ini sudah ada pengakuannya.
Dari pelaksanaan pengobatan tekelow yang dilakukan terhadap si sakit bertujuan untuk menyembuhkan penyakit tersebut dengan cara membacakan mantera-mantera yang berkaitan dengan keteguran atau tersmpuk oleh makhluk halus,seperti hantu oang lalu,hantu hujan panas,hantu oang baghan (oang sebelah laut),arwah-arwah,nenek moyang.hantu gibut,hantu senjo kalo(waktu maghrib),dan terakhir segalo malaikat.
Pelaksanaan pengobatan cabut tekelow yang dilakukan memiliki tata cara yang unik yang menggunakan mantera-mantera yang berbeda untuk setiap prosesi cabut tekelow dengan tujuan menghalau secara halus untuk menghindari si polan yang mengalami keteguran tersebut.Dalam pengobatan tekelow akan menggunakan ramuan-ramuan yang sederhana dan mudah dicari,yaitu:air,beras,bawang merah,daun sirih.daun dian belando(daun sirsak),punting api,atau korek api kayu.
Dari hasil yang didapat setelah melakukan pengobatan cabut tekelow mendapat hasil yang memuaskan,dimana setiap yang melakukannya merasakan adanya timbale balik terhadap sakit kepala yang di derita dan merasakan kepala terasa ringan,apalagi setelah menggunakan ramuan-ramuan yang sudah disatukan oleh si dukun kemudian di usap menurut aturan-aturannya.
Selanjutnya dapat di ambil kesimpulan,bahwa pengobatan cabut tekelow dapat menyembuhkan dengan cepat,apabila seseorang memang benar-benar keteguran atau tersampuk.Dengan demikian secara tidak langsung kita telah melestarikan nilai budaya yang terkandung dalam pengobatan tekelow tersebut yang banyak terdapat dalam mantera-mantera yang di ucapkan.Dari hasil penelitian yang penulis hadapi,sekiranya dapat menjadikan pengobatan tradisional seperti ini untuk di lestarikan agar tidak mengalami kepunahan dalam era globalisasi sekarang ini.Semoga akan tetap menjadi pengobatan yang turun temurun sampai akhir zaman.
137/fib/2014/SAD | 137 SAD s | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain