SKRIPSI
nilai tradisi ratib krambai pada masyarakat kecamatan kubu
Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir dalam hidup kesehariannya tetap memegang teguh dengan budaya Melayu dan telah menyebabkan mereka dalam bergaul, berpegang teguh dalam rajutan adat istiadat Melayu, yaitu adat bersandikan syarak, syarak bersandikan kitabullah. Di daerah Kabupaten Rokan Hilir tepatnya di Kecamatan Kubu, terdapat tradisi yang disebut Ratib Krambai. Ratib Krambai ini merupakan kebiasaan atau sesuatu yang telah dilakukan sudah lama dan menjadi bagian dari masyarakat Kecamatan Kubu, dengan hajat memindahkan segala penyakit yang ada dikampung atau desa tersebut dengan membaca puji-pujian kepada Allah SWT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tradisi yang terkandung dalam Ratib Karambai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Kecamatan Kubu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan dan pengumpulan data, pendekatan ini tidak memiliki rumus yang bersifat mutlak untuk mengolah data, tetapi berupa pedoman untuk mengorganisasikan data. Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu di inginkan, di cita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. Karena itu sesuatu dikatakan memiliki nilai apabila berguna dan berharga. Dalam kehidupan masyarakat tentulah memiliki nilai untuk menjadi arah yang baik bagi kehidupan masyarakat tersebut. Jika dilihat pada tradisi Ratib Krambai di Kecamatan Kubu adanya memenuhi syarat nilai seperti halnya nilai Agama yang bersumber dari kebenaran mutlak berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa, nilai adat memberikan keselarasan, ketentuan serta sanksi-sanksi yang tegas, dan juga terdapat nilai sosial dan nilai tradisi yang tercakup di dalamnya dan terpancar nilai-nilai luhur dan unsur budaya yang nilainya tidak bertentangan dengan syariat islam. Tradisi Ratib Krambai ini diadakan satu tahun sekali tepatnya pada bulan syawal tahun hijriah, pada hari keempat setelah hari raya Idul Fitri. Tradisi ini menggunakan sampan dayung dengan melintasi laut sebagai alat transportasi, dari Datuk Rambe sampai ke Kualo sambil membaca lafal “laailahailallah” . masyarakat sangat meyakini tradisi ini dan terus mengamalkan nya agar mendapatkan umur yang panjang dan Khusnul Khotimah. Dalam Ratib Krambai terdapat beberapa pan
201/fib/2015/SAD | 201 SAD r | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain