SKRIPSI
Nilai Religius Dalam Syair Saudagar Bodoh Karya Raja Kalzum
Tanjung Pinang khususnya Pulau Penyengat merupakan tempat awal lahirnya para intelektual Melayu, diawali oleh Raja Ahmad bin Raja Haji bin Daeng Celak (lahir tahun 1193H/1779M) di istana Kota Piring Pulau Biram Dewa. Ia telah memulai tradisi tulis dengan karyanya Syair Kisah Engku Putri (tahun 1831) dan Syair Raksi (tahun 1841). Kemudian diikuti oleh Raja Ali Haji (lahir 1808 dan meninggal 1873) yang merupakan pengarang termasyur di abad XX, setelah itu muncul pula para pengarang yang tergabung dalam satu perkumpulan intelektual Melayu “Rusydiyah Klab”, serta anak-anak dan cucu-cucu Raja Ali Haji, dan salah satu dari anak Raja Ali Haji adalah Raja Kalzum. Karya yang ditulis oleh Raja Kalzum dengan bercerita tentang Syair Saudagar Bodoh ini sangat menarik karena merupakan sebuah karya sastra yang sangat sarat dengan nilai religius. Syair Saudagar Bodoh karena ketajaman pengamatan Raja Kalzum terhadap realitas kehidupannya serta pengetahuannya yang sangat signifikan diberbagai dimensi keilmuan, terutama tulisan Arab Melayu dan ilmu-ilmu lain, seperti Tauhid (akhidah), Akhlah, thariqat, dan lain sebagainya. Penelitian ini berjudul Nilai Religius dalam Syair Saudagar Bodoh Karya Raja Kalzum, objek s dalam Syair Saudagar Bodoh yaitu akhidah, ibadah, akhlah baik dan akhlak buruk, serta ukhuwah. Hubungan antara Syair Saudagar Bodoh dengan pengarangnya terlihat bahwa Raja Kalzum menyampaikan pesan-pesan religius lewat Syair Saudagar Bodoh untuk semua kalangan masyarakat.
431 / FIB / 2016 / S | 431 SAD n | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain